Archive for 2013
SOAL-SOAL LATIHAN UJIAN AKHIR NASIONAL
1. Tindakan yang memperhitungkan cara dan manfaat bagi pelaku merupakan tindakan….
a. Rasional instrumental
b. Tradisional
c. Rasional berorientasi nilai
d. Subjektif
e. Afektif
2. Bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan terciptanya persatuan dalam
kelompok untuk mencapai tujuan bersama adalah….
a.Kerjasama
b. Kompetisi
c. Persaingan
d. Koordinasi
e. Konsolidasi
3. Contoh gejala sosial yang menandakan adanya keterkaitan antara norma dan keteraturan
sosial adalah….
a. Wajib taat rambu-rambu lalu lintas dapat menciptakan keteraturan di jalan raya
b. Rajin belajar bersama dalam kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar
c. Semakin tinggi ilmu pengetahuan semakin luas pandangannya
d. Kedisiplinan dalam belajar memperkuat kepribadian suka bekerja keras
e. Praktek ajaran agama berjalan baik dengan semangat toleransi
4. Perhatikan pertanyaan berikut!
1. Mulai belajar mengambil peranan orang-orang di sekitarnya
2. Meniru cara makan, bicara, berjalan, berpakaian
3. Mempelajari peranan tokoh masyarakat setempat
4. Mampu meniru tingkah laku orang yang dikagumi
Dari contoh sosialisasi di atas yang termasuk sosialisasi primer adalah nomor….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
5. Akhir-akhir ini sering sekali kita dengar adanya perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan
obat-obat terlarang, tindakan criminal, dan sebagainya. Untuk mengatasi ini semua harus
bertindak secara tegas terhadap pelakunya. Dari pernyataan tersebut yang mencerminkan
pengendalian sosial adalah….
a. Pengaduan dari berbagai pihak tentang kejahatan
b. Tindakan tegas pemerintah terhadap pelaku pelanggaran
c. Orang yang sedih karena kerabatnya jadi korban
d. Penataan kembali sistem hukum yang berlaku
e. Polisi sebagai petugas ketertiban dan keamanan
6. Maraknya pembentukan partai-partai baru akhir-akhir ini tidak saja menciptakan suasana
demokratis tetapi juga dapat memicu terjadinya konflik. Penyebab konflik pada kasus
tersebut adalah….
a. Perbedaan kebudayaan
b. Perbedaan kedudukan
c. Perbedaan kepentingan
d. Perbedaan kepribadian
e. Perbedaan etnis
7. Faktor yang mempengaruhi kepribadian yang berkaitan dengan timbulnya suatu sikap yang
melekat pada diri seseorang seperti sikap terbuka, percaya diri dan rukun adalah….
a. Warisan biologis
b. Lingkungan kebudayaan
c. Lingkungan prenatal
d. Perbedaan etnis
e. Lingkungan tempat tinggal
8. Nilai dalam interaksi sosial berperan sebagai….
a. Pengendalian tingkah laku
b. Pedoman pola pikir
c. Pendorong tindakan sosial
d. Petunjuk kehidupan sosial
e. Pembentuk kebudayaan baru
9. Terjadinya stratifikasi sosial di masyarakat adalah disebabkan oleh….
a. Adanya sesuatu yang dihargai
b. Adanya perbedaan suku bangsa dan agama
c. Adanya kepentingan terjadinya sistem strata
d. Banyaknya individu yang menjadi anggota masyarakat
e. Adanya perbedaan hak dan kewajiban
10. Perbedaan diferensiasi sosial berdasarkan ras (R) dengan diferensiasi suku (K) dari segi
dasarnya adalah….
a. R berdasarkan ciri fisik, S berdasarkan daerah asal
b. R memakai dasar keturunan, S berdasarkan sejarah asal usul
c. R bersifat sosiologis dan S bersifat antropologis
d. S menggunakan dasar ciri budaya sedangkan R menggunakan dasar cirri fisik
e. S bersifat horizontal sedangkan R bersifat vertical
11. Jenis pengendalian sosial yang kadang-kadang tidak sesuai dengan fakta, tapi cukup
efektif adalah….
a. Teguran
b. Gosip
c. pantangan
d. Hukuman
e. Paksaan
12. Sekarang ini penjahat semakin berani nekad untuk melakukan aksi penodongan dan
perampokan di tempat-tempat ramai pada waktu siang hari. Dari contoh tersebut Dapat
ditarik kesimpulan bahwa salah satu agen pengendalian sosial yang kurang berfungsi
adalah….
a. Polisi
b. Pengendalian
c. Undang-undang
d. Tokoh masyarakat
e. Kepala pemerintahan
13. Faktor-faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang berkaitan dengan jiwa
pengembara seseorang adalah….
a. Urbanisasi karena terkekang oleh adat istiadat
b. Berurbanisasi karena keadaan ekonomi yang tidak menentu
c. Dipindahkan sesuai program untuk pemerataan penduduk
d. Mengurangi terjadinya bencana alam
e. Keinginan untuk melihat-lihat daerah lain
14. Salah satu pengalaman ritual keagamaan adalah….
a. Menunaikan ibadah haji
b. Menjadi anggota jemaat Gereja
c. Ke Gereja setiap hari Minggu
d. Ke Masjid setiap hari Jumat
e. Mempercayai adanya Tuhan
15. Pranata ekonomi yang berkaitan dengan fungsi pembagian barang hasil produksi
adalah….
a. Ekonomi pasar
b. Distribusi
c. Perdagangan
d. Konsumsi
e. Perkreditan
16. Fungsi pranata politik yang berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi dalam pemilihan
wakil rakyat adalah….
a. Mobilisasi umum
b. Kepemimpinan kolektif
c. Pemerintahan yang berdaulat
d. Pelaksanaan pemilu
e. Peningkatan kesejahteraan
17. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Dana penunjang pembelajaran
2. Siswa sebagai subjek belajar
3. Sarana pendidikan dan pengajaran
4. Tata tertib yang harus ditaati siswa
5. Orang tua sebagai pendidik sejati
Dari daftar di atas unsur yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan adalah….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 5
e. 3 dan 4
18. Berkembangnya paham tradisional dalam masyarakat majemuk seperti usaha membentuk
perkumpulan atas dasar tempat kelahiran, suku, bangsa, agama maupun kekerabatan
merupakan gejala sosial yang menunjukkan….
a. Etnosentrisme
b. Politik aliran
c. Organisasi daerah
d. Primordialisme
e. Sekularisme
19. Munculnya politik aliran dalam masyarakat menyebabkan terjadinya organisasi yang
berasaskan….
a. Kebangsaan
b. Pendidikan
c. Perburuhan
d. Keagamaan
e. Perjuangan
20. Pada zaman colonial Belanda di Indonesia, golongan yang mendapat julukan ninlander
mendapatkan pendidikan yang sifatnya….
a. Bebas/umum
b. Dibatasi
c. istimewa
d. Demokratis
e. Liberal
21. Perhatikan gambar di bawah ini!
Keterangan:
1. Petani pemilik
2. Petani penggarap
3. Buruh tani
Piramida tersebut menggambarkan pelapisan sosial berdasarkan….
a. Keluasan tanah
b. Kesuburan tanah
c. Struktur tanah
d. Penggarapan lahan
e. Pemilikan lahan
22. Pelapisan sosial pada masyarakat feodal dikatakan bersifat tertutup karena relatif tidak
terjadi….
a. Mobilitas sosial
b. Mobilitas horizontal
c. Stratifikasi sosial
d. Diferensiasi sosial
e. Konfensasi sosial
23. Individu dalam masyarakat majemuk terikat dalam beberapa kelompok sosial yang
diikuti. Anggota masyarakat mempunyai kesetiaan terhadap beberapa kelompok sosial,
sehingga terjadi saling-silang keanggotaan dalam berbagai kelompok (cross cutting) yang
mengarah ke persatuan masyarakat. Struktur sosial yang berpotensi untuk integrasi
tersebut dinamakan….
a. Konsolidasi sosial
b. Interseksi sosial
c. Asimilasi sosial
d. Akomodasi sosial
e. Integrasi sosial
24. Gerakan anti integrasi di daerah dapat mengancam keutuhan NKRI karena bertujuan….
a. Mendapatkan otonomi yang seluas-luasnya
b. Menuntut pelaksanaan disentralisasi pembangunan
c. Menuntut keseimbangan keuangan pusat dan daerah
d. Memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. Mengubah ideologi dan dasar Negara kesatuan RI
25. Konsensus nasional untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan nasional dapat dicapai
melalui proses akomodasi baru. Proses tersebut antara lain….
a. Pengangkatan Presiden menjadi Presiden
b. Pengangkatan Presiden berdasarkan konstitusi
c. Pembentukan kabinet reformasi pembangunan
d. Penggantian pejabat Negara yang terlibat korupsi
e. Pembatasan masa jabatankepala Negara
26. Terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat secara revolusioner didorong oleh kondisi
intern yaitu….
a. Keresahan umum terhadap keadaan
b. Tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan
c. Penemuan baru di bidang teknologi tinggi
d. Pertentangan antartokoh dalam masyarakat
e. Pengaruh globalisasi di seluruh dunia
27. Penemuan baru secara disengaja dan direncanakan secara matang paling banyak dapat
kita saksikan pada bidang tertentu yaitu….
a. Bidang sosial
b. Bidang politik
c. Bidang teknologi
d. Bidang agam
e. Bidang kesusasteraan
28. Seorang siswa menyusun laporan penelitian dengan judul “Penelitian Eksploratoris
tentang Kebiasaan Menabung untuk Pendidikan pada Masyarakat Desa Ciburayut
Kabupaten Bogor Tahun 2002”. Dalam penelitian tersebut yang menjadi objek penelitian
adalah….
a. Penelitian eksploratoris
b. Masyarakat Ciburayut
c. Pendidikan masyarakat
d. Menabung untuk pendidikan
e. Kebiasaan menabung
29. Sampel yang diambil menurut jenjang-jenjang tertentu dari suatu kelompok masyarakat
disebut….
a. Sampel acak
b. Sampel kelompok
c. Sampel wilayah
d. Sampel kuota
e. Sampel strata
30. Dalam penelitian tentang pandangan seniman dangdut terhadap reaksi ngebor Inul,
responden hanya diambil dari orang-orang pecinta dangdut. Sampel demikian dinamakan
termasuk jenis sampel….
a. Proporsi
b. Bertujuan
c. Incidental
d. Random
e. Kuota
31. Kelemehan menggunakan teknik observasi antara lain ada kegiatan yng tidak dapat
diamati secara langsung karena sangat dirahasiakan misalnya….
a. Upacara perkawinan
b. Pola pengasuhan anak
c. Pertengkaran suami isteri
d. Perceraian
e. Hubungan seksual
32. Dalam prosedur wawancara perlu diperhatikan waktu, misalnya saja….
a. Pada waktu informan memiliki waktu untuk keluarga di rumah
b. Pada waktu informan berlibur bersama keluarga di hotel
c. Pada waktu pewawancara mempunyai waktu senggang dan santai
d. Pada waktu pewawancara sangat tegang pikiran dan perasaannya
e. Pada waktu informan mempunyai waktu khusus untuk diwawancarai
33. Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau kalimat
tertulis atau lisan dari orang yang diwawancarai, maka analisa yang digunakan adalah
analisa….
a. Kualitatif
b. Kuantitatif
c. sekunder
d. Eksternal
e. Internal
34. Mean atau rata-rata diperoleh dengan cara sebagai berikut….
a. Jumlah data dibagi interval
b. Jumlah angka-angka data dibagi banyaknya data
c. Banyknya data dibagi kelas interval
d. Angka median dibagi kelas interval
e. Range dibagi kelas interval
35. Semakin banyak tingkat pengangguran semakin tinggi tingkat kriminalitas. Ini adalah
salah satu contoh dari….
a. Korelasi positif
b. Kolerasi negatif
c. Sebab akibat
d. Fungsional
e. Ketergantungan
36. Bilangan yang menunjukkan kecenderungan memuat dari bilangan-bilangan yang lain
dalam suatu distribusi disebut….
a. Aritmatic mean
b. Medium
c. Mode
d. Populasi
e. Tendensi sentral
37. Dalam suatu laporan penelitian, tabel, gambar, grafik, peta, dan sebagainya dapat
ditempatkan setelah kesimpulan yang dikenal dengan istilah….
a. Tambahan
b. Catatan
c. Lampiran
d. Bibliografi
e. Glosarium
38. Saran-saran yang dibuat dalam hasil penelitian harus memenuhi kebutuhan tertentu
yaitu….
a. Sesuai dengan keinginan masyarakat luas
b. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
c. Tidak boleh bertentangan dengan kehendak sponsor penelitian
d. Sejalan dengan gambar grafik dan lampiran lainnya
e. Berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian
39. Komputerisasi di bidang ekonomi perbankan yang berdampak pada pengangguran
karyawan dimaksudkan untuk mempertinggi efisiensi kerja. Pada dasarnya modernisasi
dengan komputerisasi tersebut bertujuan untuk….
a. Memanfaatkan teknologi maju
b. Memanfaatkan manajemen modern
c. Meningkatkan produktivitas kerja
d. Meningkatkan keterampilan karyawan
e. Menerapkan cara kerja terprogram
40. Dalam zaman modern banyak orang menyederhanakan pelaksanaan upacara-upacara
tradisional. Factor yang mendorong modernisasi tersebut adalah kebutuhan terhadap….
a. Hidup nyaman
b. Hidup praktis
c. Nilai tambah
d. Nilai produktivitas
e. Nilai budaya
KUNCI JAWABAN
1. A 26. B
2. E 27. C
3. A 28. B
4. A 29. E
5. B 30. C
6. C 31. E
7. E 32. C
8. A 33. A
9. A 34. B
10. D 35. A
11. B 36. E
12. A 37. C
13. E 38. E
14. A 39. C
15. B 40. E
16. C
17. E
18. D
19. D
20. B
21. D
22. A
23. B
24. D
25. E
1. Agung
Fery : agungferydana. blogspot.com
2. Anisa Uswatun : nisauswatun.blogspot.com
3. Arum Putri : arumputri003.blogspot.com
4. Bayu Agus : math'sSMANSA.blogspot.com
5. Devi P :devipermatasari03.blogspot.com
6. Devi W :deviwulandari006.blogspot.com
7. Dewi K :dewi-kuurnia.blogspot.com
8. Dewi S :dewistyowatii113.bogspot.com
9. Dika K :dikakurniawan09.blogspot.com
10. Dolis A :dolisaditia10.blogspot.com
11. Dona A : donaavista11.blogspot.com
12. Ega P : egambret18.blogspot.com
13. Erwan H : erwanharyanto.blogspot.com
14. Febri N : febrinuryan.blogspot.com
15. Gading : pamungkasgading.blogspot.com
16. Gondang : gondangpamoringtyang.blogspot.com
17. Guntari : guntaris2.blogspot.com
18. Handika G : handikagusti.blogspot.com
19. Handika R : h4ndik4.blogspot.com
20. Irwan : savanamusic.blogspot.com
21. Lia R : liarustiananingtyas.blogspot.com
22. Leni O : lenioktavia710.blogspot.com
23. Lisdiyarno : 23lisdiyarno.blogspot.com
24. Nadya H : nadyamaharani24.blogspot.com
25. Nurdiana : nurdiy.blogspot.com
26. Pitri D : pitripurnama.blogspot.com
27. Riko E : rikoendra.blogspot.com
28. Riski B : riskybryanoctaviana.blogspot.com
29. Rizaldi : rizaldiakbarCF.blogspot.com
30. Sasa Y : sashamarys.blogspot.com
31. Selviana A : selvekonomi.blogspot.com.
32.Sri R : rahayunisyaf.blogspot.com
33. Suparto : soeparto.blogspot.com
34.Wahyu G : wahyu-ghofar.blogspot.com
35.Wiki A : ekosmansa35.blogspot.com
2. Anisa Uswatun : nisauswatun.blogspot.com
3. Arum Putri : arumputri003.blogspot.com
4. Bayu Agus : math'sSMANSA.blogspot.com
5. Devi P :devipermatasari03.blogspot.com
6. Devi W :deviwulandari006.blogspot.com
7. Dewi K :dewi-kuurnia.blogspot.com
8. Dewi S :dewistyowatii113.bogspot.com
9. Dika K :dikakurniawan09.blogspot.com
10. Dolis A :dolisaditia10.blogspot.com
11. Dona A : donaavista11.blogspot.com
12. Ega P : egambret18.blogspot.com
13. Erwan H : erwanharyanto.blogspot.com
14. Febri N : febrinuryan.blogspot.com
15. Gading : pamungkasgading.blogspot.com
16. Gondang : gondangpamoringtyang.blogspot.com
17. Guntari : guntaris2.blogspot.com
18. Handika G : handikagusti.blogspot.com
19. Handika R : h4ndik4.blogspot.com
20. Irwan : savanamusic.blogspot.com
21. Lia R : liarustiananingtyas.blogspot.com
22. Leni O : lenioktavia710.blogspot.com
23. Lisdiyarno : 23lisdiyarno.blogspot.com
24. Nadya H : nadyamaharani24.blogspot.com
25. Nurdiana : nurdiy.blogspot.com
26. Pitri D : pitripurnama.blogspot.com
27. Riko E : rikoendra.blogspot.com
28. Riski B : riskybryanoctaviana.blogspot.com
29. Rizaldi : rizaldiakbarCF.blogspot.com
30. Sasa Y : sashamarys.blogspot.com
31. Selviana A : selvekonomi.blogspot.com.
32.Sri R : rahayunisyaf.blogspot.com
33. Suparto : soeparto.blogspot.com
34.Wahyu G : wahyu-ghofar.blogspot.com
35.Wiki A : ekosmansa35.blogspot.com
PENGALAMAN IDUL ADHA DI MASJID AL-BAROKAH
Pada hari raya idul adhah saya dan teman - teman saya di masjid Al-barokah mengumandangkan takbir bersama-sama setelah itu saya dan teman-teman saya sekitar pukul 21.30. Dikasih makan setelah selesai saya dan teman - teman saya melanjutkan kegitan saya sampai pukul 02.00 setalah itu saya pulang tidur sampai pagi dan bangun sholat subuh setalah sholat subuh saya mandi terus melakukan sholat itdul adhah di masjid Al-barokah saya sholat di masjid Al-barokah saya sampai di masjid pukul 06.00 dan di mulai sholat pukul 06.15 dan di selingi khotbah oleh ustad dan di akhiri dengan do'a bersama selesai sholat pukul 07.30. Dan di lanjutkan pemotongan hewan kurban berupa 1 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang pertaman di potong sapi terlebih dahulu sampai selesai setelah itu baru di potong kambingnya. Saya ikut bekerja bersama - sama dengan teman saya untuk ikut motong menjadi kecil - kecil dan setelah selesai di potong kecil - kecil di bagi sejumlah 86 rumah dan bagianya satu oraang/KK 1,5 kg daging sapi dan kambing. Setelah selesai di bagi dan di masukan ke dalam kantong plastik semua di bagi ke rumah/KK sampai selasai. Dan sisanya masih ada untuk di bagikan para pekerjanya yang ada di masjid Al-barokah itu.Semua sudah selesai pukul 12.00 dan semua kembali kerumah masing - masing.
Proses Perubahan Sosial
- Dalam sosiologi, perubahan sosial merupakan konsep yang sangat
penting, mengingat sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat, sementara masyarakat selalu berkembang dari waktu ke waktu
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bahkan,
setiap masyarakat betapapun tingkat peradabannya, ia selalu berubah dari
waktu ke waktu. Oleh karena itu, dalam sosiologi kita mengenal sebuah
pemikiran “tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan
itu sendiri”. Lalu bagaimanakah proses perubahan sosial itu ? Proses
perubahan sosial dapat terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.
1. Difusi
Difusi
adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang meliputi
ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya dari individu
ke individu lain, dari suatu golongan ke golongan lain dalam suatu
masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Merujuk pada
pengertian difusi di atas, maka kita dapat membedakan dua macam difusi,
yaitu difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
a. Difusi intramasyarakat (intrasociety diffusion)
adalah difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu
masyarakat. Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut.
1) Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai banyak kegunaan.
2) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur yang lain.
3) Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
4) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
5) Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.
b. Difusi antarmasyarakat (intersociety diffusion) adalah difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Faktor-faktor yang memengaruhi difusi antarmasyarakat adalah sebagai berikut.
1) Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
2) Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
3) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
4) Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru tersebut.
5) Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
6) Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.
Sementara
itu, masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat melalui difusi
dapat dilakukan dengan cara perembesan damai, perembesan dengan
kekerasan, dan simbiotik.
a.
Perembesan damai (penetration passifique) adalah masuknya unsur baru ke
dalam suatu masyarakat tanpa menggunakan kekerasan dan paksaan. Namun
demikian, cara ini justru mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin
maju.
Contohnya pengenalan internet sebagai alat komunikasi dan informasi yang disambut baik oleh masyarakat.
b.
Perembesan dengan kekerasan (penetration violente) adalah masuknya unsur
baru ke dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan penggunaan
kekerasan dan paksaan, Contohnya penaklukan bangsa lain melalui
penjajahan.
c. Simbiotik adalah proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan.
Ada tiga macam proses simbiotik, yaitu mutualistik, komensalistik, dan parasitistik.
1) Mutualistik adalah simbiose yang saling menguntungkan.
2) Komensalistik adalah simbiose di mana satu pihak merasa diuntungkan dan pihak lain merasa tidak diuntungkan, namun juga tidak dirugikan.
3) Parasitistik adalah simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak lain menderita kerugian.
2. Akulturasi
Istilah
akulturasi dapat diartikan sebagai proses sosial yang timbul apabila
suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan
sendiri.
Proses
akulturasi berjalan sangat cepat atau lambat sangat tergantung persepsi
masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila masuknya
melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu yang relatif
lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, maka akulturasi
tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.
Di samping pengertian di atas, ada beberapa pandangan dari para ahli mengenai akulturasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Redfield, Linton, dan Herskovits,
merumuskan bahwa akulturasi meliputi suatu fenomena yang timbul sebagai
akibat adanya kontak secara langsung dan terus-menerus antara
kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda,
sehingga menimbulkan adanya perubahan kebudayaan asli dari kedua
masyarakat yang bersangkutan.
b. A.L. Kroeber,
mendefinisikan akulturasi sebagai salah satu bentuk perubahan
kebudayaan yang disebabkan pengaruh dari luar. Pengaruh itu bisa
berjalan secara timbal balik atau hanya satu pihak saja. Suatu
akulturasi dapat terjadi apabila di antara keduanya memiliki hubungan
yang sangat erat, serta menunjukkan adanya saling membutuhkan untuk kemudian dijadikan bagian dari kebudayaan masing-masing.
c. J.L. Gillin dan J.P. Gillin,
menjelaskan bahwa akulturasi adalah suatu proses di mana masyarakat
yang berbeda-beda dalam kebudayaannya itu mengalami perubahan dengan
adanya kontak langsung dan lama, akan tetapi tidak sampai pada
percampuran yang menyeluruh dari dua kebudayaan tersebut.
d. Koentjaraningrat,
mengatakan bahwa proses akulturasi itu timbul apabila suatu kelompok
manusia dengan kebudayaannya dihadapkan dengan unsur kebudayaan asing
yang berbeda sedemikian rupa sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan sendiri.
Akulturasi dapat terwujud melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Kontak
budaya bisa terjadi antara seluruh anggota masyarakat atau sebagian
saja, bahkan hanya individu-individu dari dua masyarakat. Adapun unsur
kebudayaan yang dijadikan bahan akulturasi berbeda-beda bentuknya.
Contohnya kontak budaya dalam bidang keagamaan.
b. Kontak
budaya dapat berjalan melalui perdamaian antara dua kelompok masyarakat
yang bersahabat, maupun melalui permusuhan antarkelompok.
c. Kontak
budaya dapat timbul di antara masyarakat yang mempunyai kekuasaan, baik
dalam bidang politik maupun ekonomi pada masyarakat yang dikuasai.
d. Kontak
kebudayaan antara dua masyarakat dapat berlangsung dalam kadar
keterpengaruhan yang sama besar, maupun berbeda besarnya. Hal itu
disebabkan karena kedua budaya itu mempunyai perbedaan dalam
kekuatannya.
e. Kontak
budaya dapat terjadi melalui aspek-aspek materiil maupun nonmateriil
dari suatu kebudayaan yang sederhana kepada kebudayaan yang lebih
kompleks yang satu dengan kebudayaan yang kompleks lainnya.
3. Asimilasi
Asimilasi
merupakan proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat
golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan
intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan dari
golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas menjadi
unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Dengan
demikian akan muncul kebudayaan baru yang merupakan kebudayaan campuran
di antara golongan-golongan yang saling bertemu itu.
Pada
dasarnya asimilasi dilakukan sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan
antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan
berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Sementara itu Koentjaraningrat
berpendapat bahwa proses asimilasi akan timbul jika ada
kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling berinteraksi secara
langsung dan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga
kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.
4. Akomodasi
Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin, akomodasi
diartikan sebagai suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog
untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang
sama artinya dengan pengertian adaptasi yang dipergunakan oleh ahli-ahli
biologi untuk menunjuk pada suatu proses di mana makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya. Dengan demikian akomodasi
merupakan suatu keadaan yang menunjuk didapatinya keseimbangan dalam
hubungan-hubungan sosial antara perorangan dan kelompok-kelompok orang
sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
Beberapa Perspektif Perubahan Sosial - Pada bagian ini, kita akan mempelajari suatu perubahan sosial dilihat dari beberapa perspektif atau sudut pandang yang pernah dilakukan oleh para ahli sosiologi dan ilmu-ilmu humaniora.
Dari
beberapa perspektif itu, akhirnya melahirkan beberapa teori yang
diyakini sebagai dasar berpijaknya para ilmuwan untuk mengungkapkan
perjalanan perubahan sosial dalam masyarakat.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak beberapa teori yang diungkapkan oleh para ahli tersebut sebagai buah perspektif mereka dalam melihat perubahan sosial dalam masyarakat.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak beberapa teori yang diungkapkan oleh para ahli tersebut sebagai buah perspektif mereka dalam melihat perubahan sosial dalam masyarakat.
Perspektif
ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang memerlukan waktu yang
cukup lama atau proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut
terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai perubahan
yang diinginkan. Dari perspektif ini akhirnya melahirkan bermacam-macam
teori tentang evolusi. Teori tersebut adalah unilinear theories of evolution, universal theories of evolution, dan multilined theories of evolution.
Teori ini
berpendapat bahwa manusia dan masyarakat, termasuk kebudayaannya akan
mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari
bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks, dan akhirnya sempurna.
Pelopor teori ini di antaranya adalah Auguste Comte dan Herbert Spencer.
Teori ini
menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap
tertentu yang tetap. Menurut Herbert Spencer, prinsip teori ini adalah
bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen
menjadi kelompok yang heterogen.
Teori ini
lebih menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan
tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya melakukan penelitian tentang
perubahan pola hidup dari masyarakat tradisional yang memiliki pola
pikir religio-magic ke masyarakat industri yang memiliki pola pikir
realistis-praktis.
Paul B.
Horton dan Chester L. Hunt berpendapat bahwa ada beberapa kelemahan
dalam Teori Evolusi yang perlu mendapat perhatian, di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Data yang
menunjang penentuan tahapan-tahapan dalam masyarakat menjadi sebuah
rangkaian tahapan seringkali tidak cermat. Dengan demikian tahap
perkembangan suatu masyarakat ditentukan sesuai dengan tahapan yang
paling cocok dengan teori ini.
b.
Urut-urutan dalam tahap-tahap perkembangan tidak sepenuhnya tegas,
karena ada beberapa kelompok masyarakat yang mampu melampaui tahapan
tertentu dan langsung menuju pada tahap berikutnya, dengan kata lain
melompati suatu tahapan. Sebaliknya, ada pula kelompok masyarakat yang
justru berjalan mundur, tidak maju seperti yang diinginkan oleh teori ini.
c. Pandangan
yang menyatakan bahwa perubahan sosial akan berakhir pada puncaknya
ketika masyarakat telah mencapai kesejahteraan dalam arti yang
seluas-luasnya, sepertinya perlu ditinjau ulang. Hal ini karena jika
perubahan memang merupakan sesuatu yang konstan, ini berarti bahwa
setiap urutan tahapan perubahan akan mencapai titik akhir.
Perspektif
ini menjelaskan bahwa pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian
kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan
kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada
perubahan sosial. Sumber yang paling penting dalam perubahan sosial
menurut perspektif ini adalah konflik kelas sosial di dalam masyarakat.
Perspektif ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan
sosial merupakan dua hal yang selalu melekat pada struktur masyarakat.
Perspektif
ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap ada dalam suatu
masyarakat adalah konflik sosial, bukan perubahan sosial. Karena
perubahan hanyalah akibat dari adanya konflik sosial yang terjadi di
masyarakat. Mengingat konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan
juga akan mengikutinya. Dua tokoh yang pemikirannya menjadi pedoman
dalam perspektif konflik ini adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendorf.
Secara umum, perspektif konflik berpandangan bahwa perubahan sosial di masyarakat terjadi karena faktor-faktor berikut ini.
a. Setiap masyarakat terus-menerus berubah.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan konflik.
d. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap golongan yang satu oleh golongan yang lainnya.
Konsep yang
berkembang dari perspektif ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya).
Konsep ini mendukung perspektif fungsionalis untuk menjelaskan bahwa
pada dasarnya perubahan sosial itu tidak lepas dari hubungan antara
unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut perspektif ini,
beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat,
sementara unsur yang lainnya berubah sangat lambat, sehingga tidak dapat
mengikuti kecepatan perubahan unsur yang berjalan sangat cepat
tersebut.
Unsur yang
berubah sangat cepat umumnya yang berhubungan dengan kebudayaan
materiil, sedangkan unsur yang berubah secara perlahan atau lambat
adalah unsur yang berhubungan dengan kebudayaan nonmateriil. Dengan
demikian, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara
perlahan tersebut. Akibatnya muncul kesenjangan sosial dalam masyarakat
atau yang dikenal dengan istilah cultural lag. Misalnya
pengrusakan terhadap telepon umum. Telepon umum sebagai fasilitas umum
sangat efektif untuk melakukan komunikasi, sehingga sudah selayaknyalah
dirawat dan dijaga.
Kenyataannya,
banyak telepon umum yang justru dirusak oleh masyarakat. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa dalam masyarakat terjadi cultural lag,
di mana alam pikiran manusia (nonmateriil) tidak mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan atau kemajuan teknologi (materiil).
Para
penganut perspektif ini lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu
yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Perubahan dianggap sebagai
suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan
ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam
kebudayaan.
Apabila
perubahan itu ternyata bermanfaat maka dapat dikatakan bahwa perubahan
itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi
jika terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, maka perubahan itu
akan ditolak. Tokoh dari perspektif ini adalah William Ogburn.
Pandangan perspektif fungsionalis dalam melihat suatu perubahan sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
d. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.
Menurut
perspektif ini, suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan
sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Hal ini karena dalam setiap
masyarakat sudah terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya.
Perspektif ini berpandangan bahwa kebangkitan dan kemunduran suatu
kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak
dapat dihindari. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan suatu
perubahan sosial itu akan membawa kemunduran, atau sebaliknya perubahan
sosial akan membawa ke arah yang lebih baik.
Adapun beberapa bentuk Teori Siklis yang lahir dari perspektif ini adalah sebagai berikut.
a. Teori Oswald Spengler (1880–1936)
Menurut
Spengler, setiap peradaban besar itu mengalami proses pentahapan mulai
dari kelahiran, pertumbuhan, dan akhirnya keruntuhan. Proses siklus ini
memakan waktu sekitar seribu tahun.
b. Teori Pitirim A. Sorokin (1889–1968)
Dalam
teorinya, Sorokin berpendapat bahwa semua peradaban besar itu berada
dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Siklus
tiga sistem kebudayaan ini adalah sebagai berikut.
1) Kebudayaan ideasional, yaitu kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
2) Kebudayaan idealistis,
yaitu kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati
(supranatural) dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam
menciptakan masyarakat ideal.
3) Kebudayaan sensasi, yaitu kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.
c. Teori Arnold Toynbee (1889–1975)
Perubahan Sosial Masyarakat
- Perubahan sosial adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat
ketidaksesuaian unsur-unsur sosial yang berbeda dalam kehidupan sosial,
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya
bagi masyarakat yang bersangkutan.
Toni adalah anak seorang petani yang sangat sederhana. Saat ini, Toni duduk di kelas XII SMA Awangga,
yang sebentar lagi akan menempuh ujian akhir. Di kelas, Toni termasuk
salah seorang murid yang memiliki prestasi belajar di atas rata-rata,
sehingga tidak heran jika ia mempunyai pemikiran yang berbeda dengan
kawan-kawannya.
Mengingat
kondisi orang tuanya yang tidak memungkinkan untuk dapat membiayai
kuliah, Toni lebih memilih untuk mencari beasiswa dari media massa,
termasuk internet. Hal itu karena ia paham betul bahwa ia tidak memiliki
keahlian tertentu dan ilmunya belum mencukupi jika ia harus memasuki
dunia kerja. Setelah sekian lama ia mencari, akhirnya permohonan
beasiswanya diterima, dan ia dapat kuliah tanpa harus membebani orang
tuanya.
Dari
ilustrasi di atas, dapat kita lihat bahwa sosok Toni adalah orang yang
sangat menginginkan adanya perubahan, terutama dalam dirinya. Sebagai
anak dari keluarga yang dapat digolongkan ekonomi menengah yang tidak
mungkin dapat membiayai pendidikan hingga mencapai tingkat sarjana, Toni
tidak mau menyerah dan hanya berhenti sampai di SMA saja. Ia ingin bisa
kuliah tanpa harus membebani orang tuanya. Dengan memperoleh beasiswa,
maka Toni bisa berkuliah. Dengan demikian telah terjadi perubahan pada
diri Toni.
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya, karena
dilengkapi dengan akal dan budi. Dengan menggunakan akal dan budi yang
dimilikinya, manusia menciptakan suatu teknologi yang bermanfaat dalam
hidupnya agar kehidupannya menjadi lebih baik. Penciptaan teknologi itu
didasarkan pada pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat beragam.
Hal itu
mengingat manusia adalah makhluk dinamis yang tidak akan pernah merasa
puas atau cukup dengan keadaan yang ada dan apa yang telah dilakukan
atau dimilikinya. Manusia selalu menginginkan yang lebih banyak, bahkan
yang lebih baik. Oleh karena itu, manusia selalu ingin mengadakan
perubahan-perubahan. Misalnya manusia menciptakan telepon sebagai alat
komunikasi dengan tujuan untuk mempermudah interaksi sosial
antarmanusia, terutama interaksi jarak jauh.
Perubahan
sosial merupakan suatu hal yang sangat penting kaitannya dengan usaha
manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya. Perubahan
dilakukan untuk menuju pada sebuah keadaan yang baru yang berbeda dengan
keadaan sebelumnya. Secara umum, faktor-faktor yang mendorong manusia
untuk melakukan perubahan-perubahan adalah sebagai berikut.
1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.
2. Timbul keinginan untuk mengadakan perubahan.
3. Sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri, sehingga berusaha untuk menutupinya dengan mengadakan perbaikan.
4. Adanya
usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi memungkinkan manusia berusaha untuk dapat mengatasinya.
6. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup.
7. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat tersebut.
8. Sistem
pendidikan yang dapat memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk
meraih masa depan yang lebih baik. Dari uraian di atas, dapatkah kamu
membuat definisi mengenai perubahan sosial? Marilah kita sejenak
menelaah beberapa definisi perubahan sosial yang diungkapkan oleh para
ahli yang berasal dari lintas disiplin ilmu sosial dan humaniora.
1. Parsudi Suparlan
Perubahan
sosial adalah perubahan dalam struktur sosial dan pola-pola hubungan
sosial yang mencakup sistem status, hubungan keluarga, sistem politik
dan kekuasaan, maupun penduduk
.
2. J.P. Gillin dan J.L. Gillin
Perubahan
sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil,
komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuanpenemuan baru dalam masyarakat.
3. Kingsley Davis
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
4. Hans Garth dan C. Wright Mills
Perubahan
sosial adalah apapun yang terjadi (baik itu kemunculan, perkembangan,
ataupun kemunduran), dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga,
atau tatanan yang meliputi struktur sosial.
5. Robert Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
6. Selo Soemardjan
Perubahan
sosial adalah perubahan pada lembaga masyarakat dalam suatu masyarakat
yang memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan
pola perilaku dalam suatu kelompok masyarakat.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial - Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, baik yang menguntungkan atau positif maupun yang tidak menguntungkan atau negatif.
Contoh
perubahan yang positif adalah perubahan pola pikir masyarakat dari
pandangan yang menganggap bahwa banyak anak banyak rejeki menjadi dua
anak saja cukup. Perubahan pola pikir itu membawa pengaruh yang positif
bagi masyarakat, karena kesejahteraan dan pendidikan anak menjadi lebih
terjamin.
Adapun
perubahan yang menimbulkan pengaruh yang negatif, misalnya adalah
penggunaan mesin-mesin industri untuk menggantikan tenaga manusia yang
dapat menyebabkan munculnya pengangguran dalam masyarakat. Untuk dapat
memahami lebih dalam mengenai perubahan sosial, perlu kiranya mengetahui mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan itu.
Perubahan
bisa terjadi sebagai akibat adanya sesuatu yang oleh masyarakat dianggap
sudah tidak memuaskan lagi. Selain itu mungkin juga disebabkan adanya
faktor-faktor baru yang oleh masyarakat dianggap memiliki manfaat yang
lebih besar bagi kehidupannya. Sementara itu Soerjono Soekanto
menyebutkan adanya faktor-faktor intern dan ekstern yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
Faktor
intern atau yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial adalah perubahan penduduk, penemuan baru,
konflik, dan pemberontakan.
Setiap
anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di antaranya adalah
interaksi sosial dan sosialisasi. Dengan begitu secara cepat maupun
lambat akan merubah pola pemikiran mereka dan tingkat pengetahuan yang
akan lebih mempercepat proses perubahan. Di samping itu, perubahan
penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk pada
suatu daerah mengakibatkan kadar keramah-tamahan akan menurun, kelompok
sekunder akan bertambah banyak jumlahnya, struktur kelembagaan menjadi
lebih rumit, dan bentuk-bentuk perubahan yang lainnya.
Penemuan
merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan dunia
yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada
kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun
kenyataan itu baru menjadi bagian setelah kenyataan tersebut ditemukan.
Penemuan baru menjadi suatu faktor dalam perubahan sosial jika hasil
penemuan tersebut didayagunakan. Manakala suatu pengetahuan baru
dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi, biasanya akan disusul oleh
perubahan yang besar (Horton, 1993: 212).
Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi berbagai proses berikut ini.
1) Discovery,
yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang individu atau
serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa
alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
2) Invention,
yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru
itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Proses
dari discovery menjadi invention sering tidak hanya melibatkan satu atau
dua individu, tetapi serangkaian individu. Discovery baru akan menjadi
invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan
penemuan baru itu.
3) Inovasi
atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang meliputi suatu
penemuan unsur baru, jalannya unsur baru itu tersebar ke bagian-bagian
masyarakat, serta cara-cara unsur baru itu diterima, dipelajari, dan
akhirnya diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Di dalam
masyarakat dikatakan telah terjadi inovasi apabila unsur atau alat baru
yang ditemukan telah banyak dikenal dan dipakai secara luas oleh warga
masyarakat.
Ada beberapa
pendapat dari para ahli mengenai konsep discovery, invention, dan
inovasi. Marilah kita simak bersama penjelasan berikut ini.
1) Ralph Linton,
mengartikan discovery sebagai penemuan yang bersifat penambahan pada
pengetahuan, dan invention sebagai penerapan dari pengetahuan tersebut.
2) Harison,
menjelaskan discovery sebagai penemuan benda atau material baru dan
bersifat dasar, artinya belum jadi karena belum memiliki bentuk.
Sedangkan invention sebagai penemuan benda atau barang yang masih
sederhana, namun sudah mempunyai konstruksi danbentuk tertentu, seperti
penemuan kapak tangan buatan masyarakat yang berkebudayaan prasejarah.
3) Dixon,
menyampaikan pengertian discovery dan invention secara lebih luas.
Menurutnya, baik discovery maupun invention keduanya dapat menimbulkan
hasil yang bersifat materiil maupun nonmateriil. Dalam hal ini Dixon
membedakan antara discovery dan invention dari sisi motivasi dan tujuan
yang menunjukkan terdapatnya faktor-faktor yang memengaruhi inovasi,
yaitu faktor kesempatan, pengamatan, penilaian, kebutuhan, dan
keinginan.
4) Hobart Barnet,
memandang inovasi sebagai rekombinasi dari ide-ide yang ada sebelumnya,
kemudian membentuk ide baru. Atau dengan kata lain inovasi adalah
konfigurasi mental yang ada pada individu tertentu.
5) Parsudi Suparlan,
menyatakan bahwa discovery adalah suatu penemuan baru yang berupa
persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat mengenai hubungan
antara dua gejala atau lebih. Sedangkan invention adalah ciptaan baru
yang berupa benda atau pengetahuan yang diperoleh melalui proses
penciptaan yang didasarkan atas kombinasi dari pengetahuan-pengetahuan
yang sudah ada mengenai benda atau lainnya.
Ada beberapa
hal yang mendorong seseorang untuk melakukan penemuan atau pembaruan
terhadap suatu hal, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Kesadaran
dari para individu akan adanya kekurangan dalam kebudayaannya. Individu
tersebut berusaha untuk berbuat sesuatu guna mengisi dan memperbaiki
kekurangan yang ada.
2) Mutu dan
keahlian para individu yang bersangkutan akan mendorong terjadinya
penemuan baru. Apabila seorang ahli ingin meningkatkan mutu dari hasil
karyanya, maka mendorongnya untuk senantiasa mengoreksi hasil karyanya
itu.
3) Adanya
sistem perangsang dalam masyarakat yang mendorong mutu. Misalnya dengan
mutu yang dihasilkannya, maka seseorang itu akan mendapatkan
penghormatan, kedudukan yang tinggi, harta kekayaan, dan lain-lain.
4) Adanya krisis dalam masyarakat. Banyak penemuan-penemuan baru yang dihasilkan ketika terjadi krisis dalam masyarakat.
Suatu
penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imateriil) maupun jasmaniah
(materiil) mempunyai pengaruh bermacam-macam terhadap kehidupan
manusia.
1) Suatu penemuan baru tidak hanya menyebabkan perubahan dalam bidang tertentu, melainkan seringkali memancar ke bidang lainnya.
2) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari suatu lembaga ke lembaga yang lain.
3) Beberapa
jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya
penemuan sepeda, sepeda motor, dan mobil menyebabkan dibangunnya
jalan-jalan beraspal.
4) Penemuan
baru dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi, kepercayaan, sistem hukum,
dan sebagainya) berpengaruh terhadap lembaga kemasyarakatan, adat
istiadat, maupun pola perilaku sosial.
Adanya
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik,
kepentingan, pendapat, status sosial Konflik dapat terjadi antar
individu, antar kelompok, antara individu dengan kelompok, dan
antargenerasi. Konflik antarkelompok, misalnya konflik antarsuku bangsa
yang terjadi di Timika, Papua. Konflik tersebut telah menimbulkan
kerusakan, jatuhnya korban jiwa, dan hancurnya harta benda.
Sebagai
proses sosial, konflik memang merupakan proses disosiatif, namun tidak
selalu berakibat negatif. Suatu konflik yang kemudian disadari akan
memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi
yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya akan
terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi
konflik.
Revolusi
bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan telah mencapai puncaknya
pada tanggal 17 Agustus 1945 yang ditandai dengan dikumandangkannya
proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs.
Mohammad Hatta. Dengan proklamasi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah, serta telah mengubah struktur
pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional dengan berbagai
perubahan yang mengikutinya, mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial,
sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.
Penyebab
perubahan sosial selain bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri juga
dapat bersumber dari luar masyarakat itu. Di antaranya adalah faktor
alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain.
Alam
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Alam
adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil tanaman,
serta sumber kesehatan dan keindahan. Pertambahan jumlah penduduk dan
kemajuan teknologi lambat laun dapat merusak alam.
Semakin
tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula tekanan terhadap alam.
Oleh karena itu akan terjadi perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi
kebutuhan akan perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk
membangun rumah. Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak
petani yang kehilangan lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja sebagai
buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.
b. Peperangan
Terjadinya
perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan kepribadian
dari individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di
wilayah tersebut. Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh
komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat
tersebut, baik besar maupun kecil. Selain itu akan membawa akibat yang
berarti bagi masyarakat setempat. Hal ini terutama pada masyarakat yang
kalah perang, karena adanya pemaksaan berbagai kebudayaan oleh negara
yang menang perang.
Di era
globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan
suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan kerja sama
antarnegara serta sarana komunikasi dan informasi yang semakin canggih,
seperti televisi, radio, dan internet memudahkan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya muncul perubahan
pada masyarakat yang menerima pengaruh kebudayaan itu.
Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai berikut.
1) Apabila
terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal balik. Dengan
demikian, di samping dipengaruhi, suatu masyarakat juga akan
memengaruhi masyarakat lain. Akibatnya muncul kebudayaan baru yang
merupakan perpaduan antara dua kebudayaan yang saling berhubungan.
Misalnya wayang yang merupakan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan
Hindu (India).
2) Apabila
kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa, seperti
radio, televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini yang terjadi
adalah pengaruh sepihak, di mana pengaruh hanya berasal dari masyarakat
yang menguasai sarana komunikasi massa tersebut.
3) Apabila
dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf
kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity,
yaitu keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda
dan saling hidup berdampingan, namun saling menolak pengaruh kebudayaan
satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat
yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik ataupun nonfisik.
4) Apabila
dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi,
maka yang terjadi adalah proses imitasi (peniruan) unsur-unsur
kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
menambahkan beberapa faktor yang turut menjadi penentu dan kadar
perubahan sosial, yaitu lingkungan fisik, kontak dan isolasi, struktur
sosial, sikap dan nilai, serta kebutuhan yang dianggap perlu.
1. Lingkungan Fisik
Sepanjang
sejarah, banyak kelompok manusia mengubah lingkungan fisik mereka dengan
melakukan migrasi. Migrasi ke lingkungan yang berbeda menimbulkan
perubahan besar dalam segi kebudayaan. Hal semacam ini terjadi terutama
pada masyarakat primitif yang kehidupan para anggotanya sangat
tergantung langsung pada lingkungan fisik. Peradaban mempermudah
perpindahan dan penerapan budaya pada lingkungan baru yang berbeda.
2. Kontak dan Isolasi
Masyarakat
yang terletak di persimpangan jalan lalu lintas dunia selalu menjadi
pusat perubahan. Karena kebanyakan unsur budaya dari masyarakat atau
negara lain masuk melalui difusi, maka masyarakat yang mengadakan
hubungan dengan masyarakat atau negara lain itulah yang mudah atau
cenderung mengalami perubahan terlebih dahulu. Sedangkan daerah yang
terisolasi merupakan pusat kestabilan, konservatisme, dan penolakan
terhadap perubahan. Hampir semua suku yang sangat primitif juga
merupakan suku-suku yang terisolasi.
3. Struktur Sosial
Struktur
masyarakat memengaruhi kadar perubahan masyarakat secara halus dan
pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung. Meskipun birokrasi
kadangkala digunakan untuk menekan perubahan (biasanya hanya berhasil
untuk sementara waktu), namun ternyata birokrasi yang sangat terpusat
justru sangat menunjang pengembangan dan difusi perubahan. Bilamana
suatu kebudayaan sangat terintegrasi sehingga setiap unsur kebudayaan
saling terkait satu sama lainnya dengan baik dalam sistem
ketergantungan, maka perubahan akan sulit terjadi dan mengandung risiko
yang besar.
4. Sikap dan Nilai-Nilai
Bagi kita,
perubahan merupakan suatu hal yang biasa dan wajar selayaknya air yang
mengalir. Hal itu berbeda dengan kebanyakan orang Barat yang memiliki
kebanggaan apabila dapat melakukan perubahan, dalam arti menghasilkan
penemuan-penemuan baru,
serta bersikap progresif dan tidak ketinggalan zaman. Suatu masyarakat
yang berubah secara cepat memiliki sikap berbeda terhadap perubahan.
Sikap itu merupakan penyebab dan juga akibat dari perubahan yang sudah
berlangsung.
Selain itu,
masyarakat yang berubah secara cepat dapat memahami perubahan sosial.
Para anggota masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis terhadap beberapa
bagian dari kebudayaan tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan
eksperimen-eksperimen baru. Sikap seperti itu sangat merangsang saran
dan penerimaan perubahan di kalangan anggota masyarakat.
5. Kebutuhan yang Dianggap Perlu
Kebutuhan
bersifat subjektif. Kebutuhan dianggap nyata jika orang merasa bahwa
kebutuhan itu memang nyata. Di banyak bagian dunia yang terbelakang dan
kekurangan pangan, orang bukan saja memiliki kebutuhan objektif akan
tambahan pangan, tetapi juga memerlukan berbagai jenis pangan. Jika
orang belum merasa butuh, maka orang akan tetap menolak perubahan, dan
hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat yang memegang peran
menentukan. Beberapa penemuan praktis terabaikan hingga saat masyarakat
membutuhkan kegunaan dari penemuan tersebut.